Khamenei

Netanyahu Ingin Bunuh Khamenei: Iran Ingin Perang Abadi

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, melonjakkan ketegangan saat menyatakan bahwa membunuh Pemimpin Tertinggi Iran. Ayatollah Ali Khamenei, bisa mengakhiri konflik Israel–Iran. Ia menyebut Iran berambisi menciptakan “perang abadi” yang justru menjungkirkan dunia ke ambang perang nuklir. Pernyataan ini menciptakan gelombang kecemasan global, meski Netanyahu berargumen langkah tegas itu justru meminimalkan ketegangan jangka panjang.

Khamenei

“Mati-matian” Hadapi Ancaman Nuklir

Netanyahu menjelaskan kepada ABC News bahwa Iran telah memicu separuh abad konflik di Timur Tengah. Ia menegaskan bahwa negeri itu tidak ingin berunding, melainkan melancarkan agresi sistemik. Oleh karena itu, ia menyimpulkan bahwa membunuh Khamenei bukanlah eskalasi, melainkan cara menghentikan perang selamanya. Menurutnya, Iran kini mengancam dunia di ambang konflik nuklir, agar tujuan jahatnya terlaksana.

Bandingkan dengan Nazi, Strategi Masif Israel

Netanyahu menyerang para ilmuwan nuklir Iran, menyebut mereka “tim nuklir Hitler.” Ia percaya bahwa menyasar identitas kepemimpinan Iran akan melemahkan sistem rezim secara menyeluruh. Israel telah menarget para ilmuwan dan fasilitas nuklir untuk menghentikan program senjata nuklir Iran secara efektif. Ia menekankan bahwa strategi ini sudah berlangsung, dan bekerja melindungi dunia dari potensi kehancuran masif.

Iran Tolak dan Bela Diri sebagai “Perang Abadi”

Iran menyebut serangan Israel atas fasilitas nuklir dan militer sebagai agresi terang-terangan. Pemerintah Teheran menegaskan tindakan balasan mereka sebagai bentuk “pertahanan diri.” Jabatan mereka, termasuk Khamenei, mengecam ekstremisme Israel dan menegaskan kesiapan menghadapi konsekuensi lanjutan. Sebagian analis mengatakan Iran memang ingin memperpanjang konflik ini agar Israel dan Sekutu Barat terdorong ke perang nuklir terbuka.

Trump, Perantara dan “Polisi” Global

Netanyahu juga menyebut bahwa mantan Presiden AS, Donald Trump, menghambat rencana Israel menghabisi Khamenei karena khawatir itu akan memicu eskalasi. Namun, Netanyahu membela langkahnya sebagai upaya melindungi kepentingan Barat terhadap ancaman yang kini meliputi Tel Aviv hingga New York. Ia menegaskan lagi bahwa pihaknya bertindak demi kemanusiaan sekaligus perang melawan gagasan “kekuatan kejahatan.”

Respons Global & Kekhawatiran Nuklir

Kandidat ini menimbulkan kekhawatiran bahwa dunia bisa meluncur ke perang nuklir regional. Tanda-tanda itu makin nyata ketika Iran merespon serangan Israel dengan gelombang misil besar-besaran. Di Kanada, G7 menggelar pertemuan darurat. Sebagian negara tenggara mengamankan eksportir minyak mereka sambil mengingatkan masyarakat agar bersiap terhadap gangguan pasokan energi global. Rusia dan Eropa mendesak jalurnya diplomasi kreatif agar konflik tak meluas.

Perang Ekonomi & Peta Strategis Nuklir

Di tengah konflik, Iran disebut punya stok uranium yang cukup untuk memproduksi senjata nuklir. Fakta ini menimbulkan ketakutan. Rezimnya pun dianggap siap mencabut fatwanya terhadap senjata pemusnah massal jika “terpojok.” Situasi ini mengguncang keseimbangan strategis. Israel dan AS kini mempertimbangkan lebih dari sekedar sanksi, namun juga opsi serangan lebih luas atau intervensi militer.

Diplomasi Semu vs Gerak Militer Real

Netanyahu mengklaim Iran berpura-pura membuka pintu diplomasi, padahal kabarnya mereka masih berupaya membangun program nuklir secara sembunyi-sembunyi. Ia menolak tawaran negosiasi, menyebutnya “tipuan palsu.” Israel lebih memilih aksi militer untuk menahan ancaman. Namun ia masih berharap sekutu – terutama AS – memberi dukungan penuh. Trump sebelumnya meminta negosiasi, tapi Netanyahu menolak. Ia juga menyebut Putin sebagai mediator alternatif.

Semua Mata Tertuju ke Ambang Anarki Nuklir

Kini Amerika, Eropa, Asia dan Timur Tengah menuntut kepada PBB dan NATO untuk bergerak cepat. Jika Israel benar-benar menyerang Khamenei, risiko tewasnya pemimpin tertinggi Iran akan memicu keruntuhan rezim dan pembalasan masif. Sebaliknya, jika Israel mundur, mereka dianggap abai terhadap ancaman nuklir. Semua negara kini bergeser ke ambang risiko perang terbuka dan krisis nuklir global.

Baca Juga: Nasib Rapper Silento: Dari Lagu Viral Menuju Penjara 30 Tahun

13 Komentar pada “Netanyahu Ingin Bunuh Khamenei: Iran Ingin Perang Abadi”

  1. Start profiting from your traffic—sign up today! https://shorturl.fm/lLD8I

  2. Apply now and receive dedicated support for affiliates! https://shorturl.fm/Xtb2n

  3. Partner with us and enjoy recurring commission payouts! https://shorturl.fm/hqeSL

  4. Monetize your traffic with our affiliate program—sign up now! https://shorturl.fm/HHSpr

  5. Join our affiliate community and start earning instantly! https://shorturl.fm/LBHpy

  6. Promote our brand and watch your income grow—join today! https://shorturl.fm/THGBn

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *